Sabtu, 28 Juli 2012

CCTV Rusak, Perampok Tak Teridentifikasi

SAMPIT, Polisi harus benar-benar bekerja keras untuk menangkap pelaku perampokan di toko Berkat Mandiri Jalan Jenderal Sudirman Km 1, Sampit, yang terjadi Selasa (24/7) sekitar pukul 17.38 WIB lalu. Rekaman Closed Circuit Television (CCTV) yang biasanya sangat membantu untuk mengidentifikasi para pelaku, tak bisa diandalkan lantaran CCTV di toko itu sedang rusak.

Aksi kawanan empat perampok bersenjata api (senpi) yang berhasil menggasak tas berisi uang Rp6juta, MP3 Player serta bundel cek bilyer giro (BG) ini tidak sempat terekam dikarenakan perangkat CCTV tidak berfungsi. “Toko kami memang terpasang CCTV, tapi sayang CCTV tidak sempat merekam dan kebetulan CCTV kami sedang mengalami gangguan,” ujar Yuyung, korban yang merupakan pemilik toko tersebut di hadapan polisi.

Karena tidak sempat terekam, polisi sangat menyayangkan padahal dengan hasil rekaman tersebut dapat membantu aparat mengenal ciri-ciri pelaku dan mempermudah penyelidikan mengungkap siapa kawanan perampok yang mengendarai dua sepeda motor itu. “Padahal di toko ada CCTV, menurut informasi pemilik toko CCTV tidak berfungsi. Sangat disayangkan CCTV tidak berhasil merekam aksi kawanan ini,” kata Kasatreskrim Polres Kotim AKP Wahyu Rohadi SIK.

Wahyu belum bisa memastikan, apakah aksi kawanan perampok di toko sembako ini merupakan pelaku yang sama seperti pada kasus perampokan terdahulu. “Belum bisa dipastikan, dan lagi terlalu dini untuk mengaitkan kesamaan pelaku,” imbuhnya.

Sementara itu, beberapa warga sekitar tempat kejadian menyebutkan, sebelum perampokan di toko milik Yuyung terjadi, mereka sempat curiga dengan keberadaan dua buah sepeda motor yang terparkir tidak berapa jauh dari lokasi kejadian. Karena tidak mengira kalau pengendara sepeda motor berboncengan itu adalah pelaku kejahatan, warga tidak menghiraukan keberadan motor dengan ciri satu jenis motor bebek dan satu lainnya motor besar seperti Yamaha Vixon.

“Warna motor tidak begitu jelas, karena mereka parkir di pinggir jalan dan gelap. Ternyata, ciri motor itu sama dengan yang datang merampok di toko milik Yuyung,” ujar salah satu warga di sekitar tempat kejadian.
Saksi warga lainnya menuturkan, mereka sempat mendatangi tempat kejadian. Warga awalnya mengira kalau pemilik toko berkelahi dengan orang. Semula warga hendak melerai, namun salah seorang pelaku menodongkan senpi jenis pistol. “ Karena takut ada pistol, kami lantas mundur dan melihat pelaku kabur ke arah barat (Jalan Jenderal Sudirman),” ucap warga lainnya.

Hingga kemarin(25/7), polisi masih mendalami kasus tersebut, termasuk meminta keterangan sejumlah saksi untuk mengidentifikasi para pelaku. Polisi berharap bisa segera mengungkap kasus ini dan menangkap para pelaku sehingga tidak lagi meresahkan masyarakat. (fm)

Contact Us

saran dan kritik sangat saya harapkan guna membangun blog ini lebih baik

kirim ke
email :
subianto489@ymail.com
subianto85@ymail.com

facebook :
bian apple

twitter :
@subianto13

blog :
http://www.temponok.blogspot.com/
http://www.dondomono.blogspot.com/



Obat Putus Asa

Seorang Pria mendatangi Sang Master, “Guru, saya sudah bosan hidup. Sudah jenuh betul. Rumah tangga saya berantakan. Usaha saya kacau. Apapun yang saya lakukan selalu berantakan. Saya ingin mati.”

Sang Guru tersenyum dan menasehatinya dengan berbagai cara dan lembut,serta siap membantunya, namun pria itu menolak tawaran sang guru dan bertekad untuk tetap mati agar hatinya tenang.


Dengan lembut sang guru berkata ;“Jadi kamu tidak ingin sembuh. Kamu betul-betul ingin mati?”

“Baik, besok sore kamu akan mati. Ambillah botol obat ini. Setengah botol diminum malam ini, setengah botol lagi besok sore jam enam, dan jam delapan malam kau akan mati dengan tenang.”

Giliran dia menjadi bingung. Setiap Master yang ia datangi selama ini selalu berupaya untuk memberikannya semangat untuk hidup. Yang satu ini aneh. Ia bahkan menawarkan racun. Tetapi, karena ia memang sudah betul-betul jenuh, ia menerimanya dengan senang hati.

Pulang kerumah, ia langsung menghabiskan setengah botol racun yang disebut “obat” oleh Master edan itu. Dan, ia merasakan ketenangan sebagaimana tidak pernah ia rasakan sebelumnya.Begitu rileks, begitu santai!. Tinggal 1 malam, 1 hari, dan ia akan mati. Ia akan terbebaskan dari segala macam masalah.

Malam itu, ia memutuskan untuk makan malam bersama keluarga di restoran Jepang. Sesuatu yang sudah tidak pernah ia lakukan selama beberapa tahun terakhir. Pikir-pikir malam terakhir, ia ingin meninggalkan kenangan manis. Sambil makan, ia bersenda gurau. Suasananya santai banget! Sebelum tidur, ia mencium bibir istrinya dan membisiki di kupingnya, “Sayang, aku mencintaimu. “Karena malam itu adalah malam terakhir, ia ingin meninggalkan kenangan manis!

Esoknya bangun tidur, ia membuka jendela kamar dan melihat ke luar. Tiupan angin pagi menyegarkan tubuhnya. Dan ia tergoda untuk melakukan jalan pagi. Pulang kerumah setengah jam kemudian, ia menemukan istrinya masih tertidur. Tanpa membangunkannya, ia masuk dapur dan membuat 2 cangkir kopi. Satu untuk dirinya, satu lagi untuk istrinya. Karena pagi itu adalah pagi terakhir,ia ingin meninggalkan kenangan manis! Sang istripun merasa aneh sekali Selama ini, mungkin aku salah. “Maafkan aku, sayang.”

 (ooooo... so, sweatt... heheheheh) :)

Di kantor, ia menyapa setiap orang, bersalaman dengan setiap orang. Stafnya pun bingung, “Hari ini, Boss kita kok aneh ya?” Dan sikap mereka pun langsung berubah. Mereka pun menjadi lembut. Karena siang itu adalah siang terakhir, ia ingin meninggalkan kenangan manis!

Tiba-tiba, segala sesuatu di sekitarnya berubah. Ia menjadi ramah dan lebih toleran, bahkan apresiatif terhadap pendapat-pendapat yang berbeda.Tiba-tiba hidup menjadi indah. Ia mulai menikmatinya.


Pulang kerumah jam 5 sore, ia menemukan istri tercinta menungguinya di beranda depan. Kali ini justru sang istri yang memberikan ciuman kepadanya, “Sayang, sekali lagi aku minta maaf, kalau selama ini aku selalu merepotkan kamu.” Anak-anak pun tidak ingin ketinggalan, “Ayah, maafkan kami semua. Selama ini, Ayah selalu stress karena perilaku kami.”

Tiba-tiba, sungai kehidupannya mengalir kembali. Tiba-tiba, hidup menjadi sangat indah.
Ia mengurungkan niatnya untuk bunuh diri. Tetapi bagaimana dengan setengah botol yang sudah ia minum, sore sebelumnya?

Ia mendatangi sang Guru lagi. Melihat wajah pria itu, rupanya sang Guru langsung mengetahui apa yang telah terjadi, “Buang saja botol itu. Isinya air biasa. Kau sudah sembuh.”

“ Apa bila kau hidup dalam kekinian, apabila kau hidup dengan kesadaran bahwa maut dapat menjemputmu kapan saja, maka kau akan menikmati setiap detik kehidupan. Leburkan egomu, keangkuhanmu, kesombonganmu. Jadilah lembut, selembut air. Dan mengalirlah bersama sungai kehidupan. Kau tidak akan jenuh, tidak akan bosan. Kau akan merasa hidup. Itulah rahasia kehidupan. Itulah kunci kebahagiaan. Itulah jalan menuju ketenangan.”

Pria itu mengucapkan terima kasih dan menyalami Sang Guru, lalu pulang ke rumah, untuk mengulangi pengalaman malam sebelumnya. Konon, ia masih mengalir terus. Ia tidak pernah lupa hidup dalam kekinian. Itulah sebabnya, ia selalu bahagia, selalu tenang, selalu HIDUP.


Sahabat Hikmah...
"Dzikrul Maut (ingat bahwa kita akan mati) bukan hanya membuat semangat untuk beribadah, tetapi juga untuk berbuat yang terbaik untuk orang-orang di sekitar kita dan menikmati indahnya kehidupan bersama dengan orang-orang yang kita cintai."

The Boy & The Apple Tree Subtittle Indonesia

Suatu ketika, hiduplah sebatang pohon apel besar dan anak lelaki yang senang bermain-main di bawah pohon apel itu setiap hari. Ia senang memanjatnya hingga ke pucuk pohon, memakan buahnya, tidur-tiduran di keteduhan rindang daun-daunnya. Anak lelaki itu sangat mencintai pohon apel itu. Demikian pula pohon apel sangat mencintai anak kecil itu.



 
Waktu terus berlalu. Anak lelaki itu kini telah tumbuh besar dan tidak lagi bermain-main dengan pohon apel itu setiap harinya. Suatu hari ia mendatangi pohon apel. Wajahnya tampak sedih.
“Ayo ke sini bermain-main lagi denganku,” pinta pohon apel itu.

 “Aku bukan anak kecil yang bermain-main dengan pohon lagi,” jawab anak lelaki itu.
“Aku ingin sekali memiliki mainan, tapi aku tak punya uang untuk membelinya.”

 
Pohon apel itu menyahut, “Duh, maaf aku pun tak punya uang……… tetapi kau boleh mengambil semua buah apelku dan menjualnya. Kau bisa mendapatkan uang untuk membeli mainan kegemaranmu.”Anak lelaki itu sangat senang. Ia lalu memetik semua buah apel yang ada di pohon dan pergi dengan penuh suka cita. Namun, setelah itu anak lelaki tak pernah datang lagi. Pohon apel itu kembali sedih.

Suatu hari anak lelaki itu datang lagi. Pohon apel sangat senang melihatnya datang.
“Ayo bermain-main denganku lagi,” kata pohon apel.

 
“Aku tak punya waktu,” jawab anak lelaki itu.
“Aku harus bekerja untuk keluargaku. Kami membutuhkan rumah untuk tempat tinggal. Maukah kau menolongku?” Pohon apel itupun menjawab, “Duh, maaf aku pun tak memiliki rumah. Tapi kau boleh menebang semua dahan rantingku untuk membangun rumahmu."

 
Kemudian anak lelaki itu menebang semua dahan dan ranting pohon apel itu dan pergi dengan gembira. Pohon apel itu juga merasa bahagia melihat anak lelaki itu senang, tapi anak lelaki itu tak pernah kembali lagi. Pohon apel itu merasa kesepian dan sedih. 

Pada suatu musim panas, anak lelaki itu datang lagi. Pohon apel merasa sangat bersuka cita menyambutnya.
“Ayo bermain-main lagi denganku,” kata pohon apel. “Aku sedih,” kata anak lelaki itu. “Aku sudah tua dan ingin hidup tenang. Aku ingin pergi berlibur dan berlayar. Maukah kau memberi aku sebuah kapal untuk pesiar?”

“Duh, maaf aku tak punya kapal, tapi kau boleh memotong batang tubuhku dan menggunakannya untuk membuat kapal yang kau mau. Pergilah berlayar dan bersenang-senanglah.” Kemudian, anak lelaki itu memotong batang pohon apel itu dan membuat kapal yang diidamkannya. Ia lalu pergi berlayar dan tak pernah lagi datang menemui pohon apel itu.

Akhirnya, anak lelaki itu datang lagi setelah bertahun-tahun kemudian. “Maaf anakku,” kata pohon apel itu. “Aku sudah tak memiliki buah apel lagi untukmu.” Kemudian anak laki-laki itu menjawab, “Tak apa. Aku pun sudah tak memiliki gigi untuk mengigit buah apelmu.”

 “Aku juga tak memiliki batang dan dahan yang bisa kau panjat,” kata pohon apel.

“Sekarang, aku sudah terlalu tua untuk itu,” jawab anak lelaki itu. “Aku benar-benar tak memiliki apa-apa lagi yang bisa aku berikan padamu. Yang tersisa hanyalah akar-akarku yang sudah tua dan sekarat ini,” kata pohon apel itu sambil menitikkan air mata.

 
Aku tak memerlukan apa-apa lagi sekarang,” kata anak lelaki. “Aku hanya membutuhkan tempat untuk beristirahat. Aku sangat lelah setelah sekian lama meninggalkanmu.” “Oooh, bagus sekali.

 
"Tahukah kau, akar-akar pohon tua adalah tempat terbaik untuk berbaring dan beristirahat. Mari, marilah berbaring di pelukan akar-akarku dan beristirahatlah dengan tenang." Anak lelaki itu berbaring di pelukan akar-akar pohon. Pohon apel itu sangat gembira dan tersenyum sambil meneteskan air matanya.  

Ini adalah cerita tentang kita semua. Pohon apel itu adalah orang tua kita. Ketika kita muda, kita senang bermain-main dengan ayah dan ibu kita. Ketika kita tumbuh besar, kita meninggalkan mereka, dan hanya datang ketika kita memerlukan sesuatu atau dalam kesulitan. Tak peduli apa pun, orang tua kita akan selalu ada di sana untuk memberikan apa yang bisa mereka berikan untuk membuat kita bahagia.

jadi kita tau bahwa kasih & pengorbanan ibu begitu luar bisa dan tak terhinga 

Falsafah Jawa

Sebuah kebanggaan yang tak terkira, karena leluhur kita telah mewariskan sesuatu yang sangat berharga. Tapi, sangat disayangkan bahwa saat ini banyak dari kita (termasuk orang Jawa) yang sudah tidak lagi memahami falsafah leluhur. Bahkan tinggal sedikit saja yang masih mengenal dan mau mengenalinya. Sehingga tidak usah heran bila keadaan negara ini pun terkena dampak buruknya. Makin lama maka kian carut marut saja tatanan kehidupannya, karena para pemimpinnya sendiri sudah lupa ajaran leluhur.

Lihat saja bangsa Yunani yang memiliki kemampuan dalam ilmu sastra dan filsafat. Mereka dalam urusan ini tak perlu diragukan lagi dan memang sudah terkenal di seantero dunia. Begitu pula dengan bangsa Arab, Persia, Romawi, India, China, Indian, dll.

Tapi, bangsa dan leluhur kita pun memiliki kemampuan dalam olah kata (filsafat) ini. Ia tersebar di dalam beberapa media, termasuk yang termaktub di dalam serat-serat sejarah dan melalui tradisi lisan. Ini terjadi dengan sebuah kesadaran yang tinggi, karena memang sudah menjadi falsafah bangsa ini selama berabad-abad. Mereka tidak kalah dengan bangsa-bangsa lainnya, bahkan menurut saya lebih hebat dari semua bangsa di dunia.

1. Tentang konsep ketuhanan (tauhid)

“Pangeran iku ora ono sing padho. Mulo ojo nggambar-ngambarake wujuding Pangera"
Tuhan itu tak ada yang bisa menyamainya. Oleh sebab itu jangan menggambar-gambarkan wujud Tuhan.


“Pangeran iku dudu dewo utowo manungso, nanging sekabehing kang ono iku, uga dewa lan manungso asale soko Pangeran”
Tuhan itu bukan dewa atau manusia, namun segala yang ada ini, termasuk dewa dan manusia itu berasal dari Tuhan.

“Pangeran iku biso ngawohi kahanan opo wae tan keno kinoyo ngopo”
Tuhan itu bisa mengubah segalanya tanpa mungkin dapat diperkirakan manusia

“Pengeran iku kuaso tonpo piranti, mulo soko kuwi ojo darbe pengiro yen manungso iku biso dadi wakiling Pangeran”
Tuhan itu berkuasa tanpa menggunakan alat pelengkap apa pun, oleh sebab itu jangan beranggapan manusia itu dapat mewakili Tuhan.

“Pangeran biso ngerusak kahanan kang wis ora diperlokake, lan biso gawe kahanan anyar kang diperlokake”
Tuhan itu bisa merusak sesuatu yang tidak diperlukan, dan bisa menciptakan sesuatu yang baru yang diperlukan.

“Ora ono kesakten sing mandhi papesthen, awit papesthen iku wis ora ono sing biso murungake”
Tidak ada kesaktian yang bisa menyamai kepastian Tuhan, karena tidak ada yang dapat menggagalkan kepastian Tuhan.
“Owah ono gingasring kahanan iku soko kersaning Pangeran Kang Murbahing Jagad”
Perubahan itu hanya atas kehendak Tuhan Yang Menguasai Jagad (alam semesta)


2. Tentang konsep Tuhan dan manusia

“Weruh marang Pangeran iku ateges wis weruh marang awake dhewe. Lamun durung weruh awake dhewe, tangeh lamun weruh marang Pangeran”
Mengakui adanya Tuhan berarti sudah mengenal dirinya sendiri. Jikalau belum mengetahui dirinya sendiri mustahil dapat mengenal Tuhan.

“Gusti iku sambatan naliko siro lagi nandhang kasengsaraan. Pujinen yen siro lagi nompo kanugerahing Gusti”
Sebutlah nama Tuhan jika engkau sedang menderita sengsara. Bersyukurlah pada-Nya jika engkau mendapat anugerah.

“Gusti iku dumunung ono jeneng siro pribadi, dene ketemune Gusti lamun siro tansah eling”
Tuhan itu ada dalam dirimu sendiri, dan pertemuan dengan-Nya akan terjadi jika engkau senantiasa ingat kepada-Nya.

“Ojo lali saben ari eling marang Pangeran niro. Jalaran sejatine siro ikuh tansah katunggon Pangeraniro”
Jangan lupa setiap hari untuk mengingat Tuhan. Sebab hakikatnya engkau selalu di jaga oleh Tuhanmu.

“Lamun ono jaman ora kepenak siro ojo lali nyuwun pangapuro marang Pangeran. Jalan Pangeraniro bakal aweh pitulungan”
Jikalau mengalami keadaan (zaman) yang tidak enak, jangan lupa memohon ampun kepada Tuhan. Karena Tuhan akan memberi pertolongan-Nya kepadamu.

“Sing sopo nyembah lelembut iku keliru. Jalaran lelembut iku sejatine rowangiro, lan ora perlu disembah koyo dene menembah marang Pangeran”
Menyembah makhluk halus itu keliru. Sebab makhuk halus itu sebenarnya adalah temanmu, dan tidak perlu di sembah seperti Tuhan.

“Sing sopo seneng ngerusak katentremaning liyan bakal di bendu dening Pangeran lan dielehake dening tumindake dhewe”
Barang siapa suka merusak ketenteraman orang lain akan mendapatkan murka Tuhan, dan akan di gugat karena ulahnya sendiri.


3. Tentang hakekat diri

“Lamun siro kepengin wikan marang alam jaman kelanggenan, siro kudu weruh alamiro pribadi. Lamun siro durung mikani alamiro pribadi adoh ketemune”
Jikalau engkau ingin mengetahui alam abadi, engkau harus lebih dulu mengenali alam pribadimu. Kalau engkau belum mengetahui alam pribadimu, masih jauhlah alam abadi itu dari dirimu.


“Lamun siro durung wikan kadangiro pribadi, cubo dulunen siro pribadi”
 Jikalau engkau belum mengetahui alam pribadimu, maka tanyakanlah kepada yang mengetahuinya.

“Lamun siro wis mikani alamiro pribadi, alam jalan kalanggengan iku cedhak tanpo senggolan, adoh tanpo wangean”
Jikalau engkau telah mengetahui alam pribadimu, alam abadi akan menjadi dekat tanpa dengan menyentuhnya, jauh dari dirimu tanpa ada yang membatasinya.

“Lamun siro wis mikani alamiro pribadi, mara siro mulango marang wong kag durung wikan”
Jikalau engkau telah mengetahui alam pribadimu, hendaklah engkau mengajarkannya kepada yang belum mengetahui.

“Kadangiro pribadi ora bedo karo jeneng siro pribadi, gelem nyambut gawe”
Terkadang pribadimu itu tidaklah berbeda dengan dirimu sendiri, suka bekerja.

“Kahanan kang ono iki ora suwe. Mesthi ngalami owah gingsir. Mulo ojo lali marang sapadha-padning timitah”
Keadaan yang ada ini tak lama. Pasti mengalami perubahan. Oleh karena itu jangan melupakan sesama hidup.
  
“Rame ing gawe, sepi ing pamrih”
Selalu rajin bekerja dan tidak mengharapkan pamrih.

“Kudu angon wektu”
Harus pandai memperhatikan suasana.


4. Tentang konsep hidup

“Donya iki dalan iyo kudu diambah mesthine. Amanging dudu benere yen dirungkebana. Sing sopo ngambah dalan kudu sumurup kang ono ing ngarepa sanadyan diparanono mung bakal diliwati bae”
Dunia ini ibarat jalan yang harus ditempuh apa mestinya. Tapi bukan kebenaran yang dituju. Siapa bakal menempuh jalan harus tahu yang di depannya, meskipun akan didatangi, hanya di lewati saja.
“Urip iku ing donya tan lami. Umpamane jibeng menyang pasar tan langgeng neng pada wae, tan wurung nuli mantuk raring wismane sangkane uni. Ing mengko ojo samar sangkan paranipun ing mengko podho weruh yen asale sangkan paran duking nguni ojo nganti kesasar”
Hidup di dunia itu tidak lama. Ibarat orang pergi ke pasar tak abadi di pasar saja, kemudian juga pulang pada rumah asalnya itu. Nantinya jangan cemas asal mulanya tadi pada saatnya sama tahu kalau asal mula kehidupan tersebut jangan sampai tersesat.
  
“Sing sopo mung arep gawe seriking liyan, kuwi uga arep memahi ciloko”
Barang siapa yang membuat sakit hati orang lain, ia juga akan celaka.
“Sing sopo seneng udur, iku bakal keno bebendu dening Pangeran”
 Barang siapa yang suka bertengkar, akan terkena amarah/hukuman Tuhan.
“Wani marang penggawe kang ora bener, kuwi kaholong titah kang orang becik tumindahke”
Berani menjalankan perbuatan yang tidak baik, itu tergolong makhluk yang tidak baik tabiatnya.
“Mungsuh sing wis nungkul ojo dipateni”
Musuh yang sudah menyerah jangan di bunuh.



5. Tentang konsep keluarga

“Sing sopo mung arep oleh wae nanging emoh kangelan, iku aran wong kesed. Iku kabeh ojo ditiru, jalran keluarwargo lan bongso uga rugi
  Barang siapa yang hanya ingin enaknya saja, tapi tidak suka bekerja keras, itu orang yang malas. Itu semua jangan ditiru, sebab keluarga dan bangsa juga rugi.

“Wong tuo kudu memulung kang prayogo marang putra wayah”
  Orang tua harus mengajarkan yang baik dan pantas kepada anak cucunya.

“Anane keluwargo baek margo wong-wonge batik. Mulo ojo darbe pengiro lamun wong-wonge podho olo kaluwargane bisa batik” 
Kaluarga akan baik jika anggota keluargnya baik. Oleh karena itu jangan berpikir bahwa keluarga akan menjadi baik jika anggotanya tidak baik.

“Sedulur iku apik lamun kabeh darbe panjangka amrih rahayu”
Saudara itu baik kalau semuanya mencita-citakan kebahagiaan.

“Wong tuo ora keno dadi mungsuhe anake”
 orang tua tidak boleh menjadi musuh anaknya.

“Cedhak keluwargo kang becik, enajan ketularan becik”
  Dekat dengan keluarga yang baik, tentu akan ketularan yang baik.

“Mikul dhuwur, mendem jero”
memikul tinggi, memendam dalam (nasehat agar anak bisa menjaga nama baik keluarga dan menutup rapat aib keluarga)


6. Tentang konsep bertetangga

“Tonggo iku podho karo bapak biyung”
Tentanggga itu sama dengan bapak dan ibu.

“Sing sopo ora seneng tetanggan kelebu wong kang ora becik”
  Barang siapa yang tidak suka hidup bertetangga tergolong orang yang tidak baik.

“Tonggo kang ora becik atine ojo dicedhaki, nanging oo dimusuhi”
  Tetangga yang tidak baik hatinya jangan di dekati, tetapi jangan pula di musuhi.

“Tonggo iku singkirono lamun darbe sipat kang kurang prayogo”
  Jauhi tetangga yang mempunyai sifat tidak sepantasnya.

“Tetangga iku kadyo ulo umpamane, keno diingu nanging yo gelem nyokot”
Tetangga itu seumpama ular, bisa dipelihara tapi juga mau menggigit.

“Tonggo sing gelem tetulung iku titenono. Yen mangku arep iku bakal ketoro. Nanging yen sarana bebarengan urip bakal dadi konco selawase” 
 Perhatikan tetangga yang suka menolong. Kalau punya pamrih pasti lekas terlihat. Tetapi kalau hanya sebagai sarana hidup bersama, akan menjadi teman selamanya.


7. Tentang konsep menuntut ilmu

“Ngelmu iku kalakone kanthi laku. Lekase lawan kas. Tegese kas nyantosani. Setya budya pangekese dur angkoro”
Ilmu itu terwujud dengan laku. Di mulai dengan kemauan. Kemauan membuat sentosa. Budi setia penghancur nafsu angkara.

“Sasmitaning ngaurip puniki yekti ewuh yen nora weruha. Tan jumeneng ing uripe. Sakeh kang ngaku-aku pangrasane pan wus utami, tur durung wruh ing rasa, rasa kang satuhu rasaning rasa punika. Upayanen darapon sampurneng dhiri ing kauripaniro” 
Makna kehidupan itu sungguh sayang bila tak tahu. Tidak kokoh hidupnya. Banyak orang mengaku perasaaanya sudah utama, padahal belum tahu rasa, rasa yang sesungguhnya. Hakikat rasa itu adalah usahakan supaya diri sempurna dalam kehidupan.

“Yen siro nggeguru kaki amiliha manungsa kang nyoto. Ingkang becik martabate sarto kang weruh ing khukum. Kang ibadah lan kang wirangi sokur oleh wong topo. Iya kang wus mungkul tan mikir piwewehing liyan. Iku panyes yon den gurunono kaki sertane kawrihana”
Jika kamu berguru pilihlaj manusia nyata. Yang baik martabatnya serta tahu hukum. Yang beribadah dan sederhana syukur dapat bertapa. Yang sudah menanggalkan pamrih pemberian orang. Itu pantas kamu berguru serta ketahuilah.

“Lamun ono wong micoro ilmu, tan mufakat ing patang prekoro, ojo siro age-age. Anganggep nyatanipun saringono dipun bersih limbangen kang patang prekoro rumuhun dalili hadis lan ijmak lan kiyase papat iku salah siji adate kang mufakat”
 Kalau ada orang yang bicara ilmu, tak setuju empat perkara, jangan cepat-cepat percaya padanya. Saringlah yang teliti, pertimbangkan empat hal perkara terdahulu, dalil hadits dan ijma` dan keempat Qiyas. Semua telah disepakati.

“Wong kang ahli sastra ingarane luhur sastrane. Layak yen mangsi lan kertas. Pantes yen luhur ngakal ning sastra suraosipun. Luhur sejatining sastra, sastra praboting negoro. Lumaku saben dino mang migar pradata hukum, sanadyan tan kanthi ngakal”
Orang yang ahli sastra disebut luhur sastranya. Tepat jika tinta dan kerta. Patas jika luhur akalnya pada satra maknanya. Luhur sejatinya sastra, sastra sarana negara. Berjalan tiap hari serta wujud perdata hukum, meskipun tiada dengan akal.


8. Tentang konsep kepemimpinan dan bernegara

“Ing ngarso sung tulodho, ing madyo mangun karso, tut wuri handayani” 
Seorang pemimpin itu harus bisa berada di depan sebagai suri tauladan, harus bisa berada di tengah untuk senantiasa membaur dengan rakyatnya dan sebagai pengayom, dan harus bisa berada di belakang sebagai motivator demi kemajuan yang dipimpinnya.

“Lamun ono penguasane asale soko wong olo, iku ora luwes bakal konangan alane. Sebab kabeh mau wis kewoco soko tumindhake panguasa mau”
 Jikalau ada penguasa yang tidak berasal dari orang yang baik, tiada lama pastinya akan ketahuan jeleknya. Sebab akan tampak dari tindakan si penguasa itu.

“Janma iku tan keno kiniro kinoyo ngopo. Mula ojo siro seneng ngaku lan rumongso pinter dhewe”
Manusia walau bagaimanapun tidak bisa diterka. Oleh karena itu janganlah engkau suka mengaku dan merasa paling pandai.

“Ratu iku durung mesthi kepenak uripe, lamun ora biso ngaweruhi kawulane”
Penguasa itu belum tentu enak hidupnya, bila tak mengetahui aspirasi rakyatnya.

“Ratu kang mung seneng uripe margo akeh bandane, ing tembe matine orang kajen. Mulo dadi rata ojo sawiyah-wiyah marang kawulane” 
 Penguasa yang enak hidupnya hanya karena banyak harta benda kelak matinya tak akan terhormat. Oleh sebab itu jangan kejam dan sewenang-wenang terhadap rakyatnya.

“Ratu kang murang sarak iku ojo diajeni, jalaran ratu kang koyo mengkono iku gawe rusaking negoro”
Penguasa yang kejam dan serakah jangan dihormati, sebab penguasa yang seperti itu akan merusak negara.

“Ratu iku kudu gawe tentrem poro kawulane, mergo yen ora mengkono biso dadi kawulane ngrebut negoro”
Penguasa itu harus bisa membuat tenteram rakyanya, karena jika tidak rakyatnya akan merebut kekuasaan dalam negara itu.

“Pathokaning negoro iku dumunung ono angger-anggering negoro”
Tiang sebuah negara itu terletak pada undang-undang negara.

“Dhasaring negoro iku ono limo, kapisan paserah anane negara iki marang kang Murbeng Dumadhi. Kapindo percoyo marang anane manungso iku soko kang Murbeng Dumadhi. Kaping telu ojo siro ngilwatake bongso niro pribadi. Kaping papat siro ojo mung kepingin menang dhewe, mulo perlu rerembungan amrih becike. Kaping limo kewajiban aweh sandhang kalawan pangan lan uga njogo katentraman lehir kalawan batin”
 Dasar sebuat negara itu adal lima. Pertama, pasrah adanya negara kepada Tuhan. Kedua, percaya bahwa manusia itu adanya dari Tuhan. Ketiga, jangan mengabaikan bangsamu sendiri. Keempat, engkau jangan ingin menang sendiri, karena itu harus suka bermusyawarah bagaimana baiknya. Kelima, berkewajiban memberi sandang dan papan serta ketenteraman lahir batin.

“Bongso iku minangka sarana kuwating negoro. Mulo ojo ngiwarake kebangsaniro pribadi. Supoyo kenugerhan bongso kang handana warih”
Bangsa itu sebagai sarana kuatnya negara. Oleh karena itu janganlah mengabaikan rasa kebangsaanmu sendiri, agar memiliki bangsa yang berjiwa kesatria.

“Para muda ojo ngungkurake kawruh kang nyoto, amrih karya ungguling bongso lan biso gawe rahayuning sesama”
 Para pemuda jangan mengabaikan ilmu pengetahuan yang nyata, agar negaranya menjadi makmur
dan dapat membuat keselamatan sesamanya.

Teknologi Militer Indonesia

[UNIKNYA.COM]: Siapa bilang Indonesia ketinggalan jaman? Salah besar semua itu. Rentang 67 tahun usia kemerdekaan negri berjuluk Jamrud Khatulistiwa ini, ternyata sudah mampu berbenah dalam bidang teknologi. Pun termasuk didalamnya teknologi dibidang militer. Berikut “Indonesia Hebat” Dibidang Teknologi Militer:

1. Pesawat Tempur (KF-X/IF-X) PT. DI

Pesawat Tempur (KF-X/IF-X) PT. DI
PT Dirgantara Indonesia ( PT DI) siap menggarap proyek pengembangan pesawat tempur generasi 4,5 dengan Korea Selatan. Sebanyak 35 staf PT DI kini sudah berada di Seoul buat mematangkan proyek ini. Persiapan untuk pembuatan pesawat tempur masa depan yang sementara ini diberi kode KF-X/IF-X (Korea Fighter Experiment/Indonesia Fighter Experiment) tersebut akan berjalan panjang dan sertifikasi baru akan keluar sekitar tahun 2021.

Pesawat tempur akan berkelas di atas F-16 atau Sukhoi-30, namun masih di bawah F-35 Amerika Serikat yang sudah masuk generasi 5. Di luar Amerika Serikat, baru Indonesia dan Korea Selatan yang serius mempersiapkan pesawat tempur sekelas ini dan dirancang terbang berdaya tahan terbang 4,5 jam dan berdaya angkut 6.000 kg, termasuk sistem persenjataan.

Dalam program ini,  Indonesia berusaha memajukan industri nasional dengan aktif merancang, memproduksi, mengintegrasi dan mengujikan pesawat tempur ini.Rancangannya diarahkan memenuhi persyaratan operasi jangka pendek, menengah dan jangka panjang TNI AU, disamping guna meningkatkan kemampuan industri, pengembangan teknologi nasional, dan kemandirian sistem .

 2. Kapal Induk (Helicopter Carrier) PT. PAL

Kapal Induk (Helicopter Carrier) PT. PAL
Tidak mau ketinggalan dengan PT DI yang berencana membuat Helikopter tempur, PT PAL Surabaya juga sudah membuat prototype kapal induk kecil yang bisa memuat enam helikopter, juga sudah membuat blueprint yang untuk pesawat jet tempur. Pemerintah mengalokasikan dana Rp70 miliar bagi pengadaan kapal induk kecil selama 2009 untuk memperkuat armada Badan Koordinator Keamanan Laut (Bakorkamla) dalam melakukan penjagaan dan pengawasan wilayah serta kedaulatan wilayah NKRI.

Kapal-kapal tersebut akan diproduksi di galangan kapal dalam negeri (PT. PAL) dengan local content yang relatif tinggi. Proyek ini telah mengalokasikan dana Rp. 70 miliar, pemerintah tidak menutup peluang bagi negara lain untuk memberikan bantuan atau kerja sama. Hingga saat ini ada sekitar empat negara yang telah menawarkan bantuan untuk pengadaan kapal-kapal tersebut, antara lain Australia.

3. Panser Anoa  PT. Pindad

Panser Anoa PT. Pindad
APS-3 “Anoa” adalah sebuah kendaraan militer lapis baja buatan PT Pindad (persero), Indonesia. Kendaraan ini dipergunakan untuk mengangkut personel atau dikenal dengan nama APC (Armoured personnel carrier). Nama ANOA sendiri diambil dari nama hewan Anoa yang hidup di pulau sulawesi. APS 3 ini dinamai anoa, yang merupakan salah satu jenis kerbau asli Indonesia. Purwarupa pertama kali di perlihatkan ke publik pada ulang tahun ke 61 TNI pada 5 Oktober 2006 di markas besar TNI, Cilangkap.

Pindad APS-3 diperlihatkan secara resmi kepada publik pada Indo Defence & Aerosace 2008 pada tanggal 19 November hingga 22 November, 2008 setelah diperlihatkan pada parade militer TNI pada 5 Oktober 2008. Pada 30 Agustus 2008, 10 APS-3 telah diproduksi dan rencananya akan diproduksi sebanyak 150 buah untuk TNI Angkatan Darat untuk penugasan ANOA pada tahun 2009.

Semenjak 9 April 2010 13 buah ANOA telah digunakan untuk mengawal misi perdamaian PBB di Lebanon bersama Satgas Batalyon Mekanis TNI Kontingen Garuda XXIII-D/UNIFIL. ANOA 6×6 maupun 4×4 biasa digunakan untuk pengawalan kegiatan-kegiatan penting negara. Pada 15 November 2011 ANOA varian 6×6 yang menggunakan persenjataan Senapan Mesin Berat 7.62 mm digunakan sebagai kendaraan tempur untuk patroli dan penjagaan ring pada acara KTT ASEAN di Nusa Dua, Bali.  ANOA juga dipakai oleh Paspampres untuk pengawalan kunjungan-kunjungan presiden.

4. Peluru Kendali Smart Eagle II (SE II)

Peluru Kendali Smart Eagle II (SE II)
Smart Eagle II merupakan prototype pertama UAV (Unman Aerical Vehicle) yang dibuat PT. Aviator Teknologi Indonesia guna kepentingan intelijen di Indonesia, terutama bagi operaional BAIS (Badan Intelijen Strategis). Selaku wahana pengamatan berjarak jangkau menengah Smart Eagle II (selanjutnya disebut SE-II) pertama kali muncul di depan publik pada penghujung tahun 2005. SE II merupakan salah satu komponen dari seperangkat sistem pengamatan via udara tanpa awak yang terdiri atas wahana udara (air vehicle), muatan (payload), dan stasiun pengendali (ground control station).

Dimensi fisik SE II adalah sebagai berikut. Panjang badan total mencapai 3,6 meter sementara lebar rentang sayap 4,8 meter dan tinggi (dari permukaan tanah hingga ujung sirip ekor) sekitar satu meter. Dengan bobot kosong 65 kilogram dan bobot maksimum tinggal landas (maximum take-off weight) 100 kilogram, SE II sanggup terbang selama hampir enam jam seraya mengusung beban muatan seberat 20 kilogram.

SE II dapat dimodifikasi agar sanggup mengusung aneka jenis muatan yang disimpan dalam ruang pada bagian tengah bawah badan pesawat berdiameter 26 sentimeter. Muatan dapat berupa seperangkat kamera pengamat berstabilisator giro (gyro-stabilized device) dan sarana tayang hasil pengamatan.

5. Kapal Cepat Rudal (KCR) Trimaran

Kapal Cepat Rudal (KCR) Trimaran
Indonesia segera memiliki kapal perang canggih berpeluru kendali KCR “Trimaran” yang merupakan produk dalam negeri. Kapal ini terbuat dari serat karbon, dengan kecepatan 35 knot dan dipersenjatai peluru kendali yang memiliki jarak tembak 120 kilometer. Dalam lima bulan mendatang kapal perang canggih yang merupakan prototipe itu langsung bisa dioperasionalkan memperkuat jajaran armada tempur TNI Angkatan Laut.

TNI Angkatan Laut memesan empat unit kapal, dan dalam lima bulan mendatang sudah jadi satu kapal perang `Trimaran`, sedangkan tiga unit lainnya akan segera dibangun secara bertahap hingga 2014.  Satu unit kapal “Trimaran” dihargai sekitar Rp 114 miliar yang diambil dari APBN 2011.

Jika proyek pengadaan ini berhasil maka ini merupakan sejarah bagi Indonesia karena telah berhasil membuat kapal perang dengan komposit serat karbon, dan ini akan dipatenkan dan diekspor ke luar negeri. Komposit serat karbon juga telah digunakan untuk pembuatan pesawat airbus Boeing-777 dan mobil formula 1. Ketahanannya 20 kali lebih kuat dibandingkan baja. Kapal cepat berpeluru kendali itu memiliki panjang keseluruhan 62,53 meter, panjang “water line”, 50,77 meter panjang “water draft” 1,17 meter, bobot mati 53,1 GT, kecepatan maksimum 30 knot, kecepatan jelajah 16 knot, dengan mesin utama 4X marine engines MAN nominal 1.800 PK.(**)









soory blognya ga up todate, si admin jarang online heheh ^^